Sri, setiap kali tak bosan aku mengingatkanmu untuk berobat, selalu kau kembali mengingatkanku. Katamu, "Sakitku ini rencana Allah. Berapa tahun aku sakit? Tak mengapa jika Allah berkehendak. Aku berbaik sangka kepadaNya. Jika aku sehat, pasti aku akan kufur nikmat. Naudzubillah...." Sri, setiap kali pula aku selalu menganjurkanmu untuk istirahat, selalu kau berkata tajam, "Kau pikir sudah cukup sholatku selama ini? Berapa kali aku hapal Quran ini, Sis? Masih lebih banyak jumlah jari tangan dan kakiku..."Sri, ramadhan kemarin sambil menahan sakitmu, kau gigih mencetak bata-bata merah itu.Kau bilang, "Aku harus bantu suamiku mencari nafkah. Masa aku ongkang-ongkang saja saat suamiku bekerja keras? Uang bata ini untuk beli baju anak-anak..."Sri, selalu kau berkata kepadaku dengan tawa kecil,...